Joey enggan menyentuh makanannya. Dia hanya
memainkan garpu dan pisau, memandangnya tanpa keinginan menghabiskan. Dua puluh
menit lagi bis sekolahnya akan datang, dan teman-temannya akan kembali membuat lelucon dan ejekan tentang
dirinya sementara dia
hanya menunduk pura-pura tidak mengetahui. Dia masih hapal ejekan-ejekan
kemarin dan ejekan-ejekan kemarin lusa dan ejekan-ejekan mereka minggu lalu di
sekolah, membuatnya ingin menghajar mereka satu per satu hingga mereka tidak
punya mulut untuk bicara.